Istilah “Bug” Berasal dari Serangga Sungguhan

Istilah “Bug” Berasal dari Serangga Sungguhan

Ditinjau oleh Aji Suwandika Nugragha .   5 Juli 2025

Ditinjau oleh Aji Suwandika Nugragha .   5 Juli 2025

Dalam dunia pemrograman dan teknologi, istilah bug sudah sangat akrab di telinga. Setiap kali sebuah aplikasi mengalami gangguan atau kesalahan, kita langsung menyebutnya sebagai bug. Para developer pun tak asing dengan aktivitas “debugging” — proses untuk mencari dan memperbaiki kesalahan dalam kode. Tapi, tahukah kamu bahwa istilah bug sebenarnya berasal dari kejadian nyata yang cukup unik?

Banyak yang mengira bahwa bug hanyalah istilah teknis yang muncul seiring perkembangan teknologi komputer. Padahal, sejarahnya jauh lebih menarik dan… literal! Kata bug pertama kali digunakan secara resmi setelah ditemukan seekor serangga sungguhan di dalam perangkat komputer pada tahun 1947. Cerita ini menjadi legenda di dunia informatika dan menambah warna dalam sejarah perkembangan teknologi.

Mengetahui asal-usul dari istilah ini memberi kita wawasan menarik tentang bagaimana teknologi berkembang, termasuk dari sisi budaya dan bahasa yang digunakan oleh para insinyur dan ilmuwan komputer.

Dalam dunia pemrograman dan teknologi, istilah bug sudah sangat akrab di telinga. Setiap kali sebuah aplikasi mengalami gangguan atau kesalahan, kita langsung menyebutnya sebagai bug. Para developer pun tak asing dengan aktivitas “debugging” — proses untuk mencari dan memperbaiki kesalahan dalam kode. Tapi, tahukah kamu bahwa istilah bug sebenarnya berasal dari kejadian nyata yang cukup unik?

Banyak yang mengira bahwa bug hanyalah istilah teknis yang muncul seiring perkembangan teknologi komputer. Padahal, sejarahnya jauh lebih menarik dan… literal! Kata bug pertama kali digunakan secara resmi setelah ditemukan seekor serangga sungguhan di dalam perangkat komputer pada tahun 1947. Cerita ini menjadi legenda di dunia informatika dan menambah warna dalam sejarah perkembangan teknologi.

Mengetahui asal-usul dari istilah ini memberi kita wawasan menarik tentang bagaimana teknologi berkembang, termasuk dari sisi budaya dan bahasa yang digunakan oleh para insinyur dan ilmuwan komputer.

Pembahasan

Pembahasan

Kisah legendaris ini terjadi pada 9 September 1947 di Harvard University, ketika tim insinyur yang mengoperasikan komputer Harvard Mark II menemukan ada kesalahan pada sistem. Setelah diselidiki, mereka menemukan bahwa penyebabnya adalah seekor ngengat (moth) yang terjepit di antara relay komputer — komponen elektromekanis yang mengatur sirkuit. Sang ngengat kemudian ditempel di log buku mereka dan dicatat sebagai “First actual case of bug being found“.

Meski bukan penggunaan pertama kata bug dalam konteks teknis (Thomas Edison pernah menggunakan istilah ini dalam suratnya pada akhir 1800-an), insiden ngengat tersebutlah yang membuat istilah bug menjadi populer dalam dunia komputer. Sejak itu, bug mulai digunakan secara luas untuk menyebut segala bentuk error atau gangguan teknis dalam sistem perangkat keras maupun perangkat lunak.

Menariknya, aktivitas memperbaiki kesalahan ini pun kemudian dikenal dengan istilah debugging, yang secara harfiah berarti “menghilangkan serangga.” Walaupun saat ini bug tidak lagi berasal dari serangga sungguhan, istilah tersebut tetap dipertahankan sebagai bagian dari tradisi dan budaya dalam dunia teknologi.

Kisah legendaris ini terjadi pada 9 September 1947 di Harvard University, ketika tim insinyur yang mengoperasikan komputer Harvard Mark II menemukan ada kesalahan pada sistem. Setelah diselidiki, mereka menemukan bahwa penyebabnya adalah seekor ngengat (moth) yang terjepit di antara relay komputer — komponen elektromekanis yang mengatur sirkuit. Sang ngengat kemudian ditempel di log buku mereka dan dicatat sebagai “First actual case of bug being found“.

Meski bukan penggunaan pertama kata bug dalam konteks teknis (Thomas Edison pernah menggunakan istilah ini dalam suratnya pada akhir 1800-an), insiden ngengat tersebutlah yang membuat istilah bug menjadi populer dalam dunia komputer. Sejak itu, bug mulai digunakan secara luas untuk menyebut segala bentuk error atau gangguan teknis dalam sistem perangkat keras maupun perangkat lunak.

Menariknya, aktivitas memperbaiki kesalahan ini pun kemudian dikenal dengan istilah debugging, yang secara harfiah berarti “menghilangkan serangga.” Walaupun saat ini bug tidak lagi berasal dari serangga sungguhan, istilah tersebut tetap dipertahankan sebagai bagian dari tradisi dan budaya dalam dunia teknologi.

Kesimpulan

Kesimpulan

Istilah bug dalam dunia teknologi ternyata memiliki sejarah yang sangat literal dan unik. Dari seekor ngengat yang menyebabkan kesalahan pada komputer awal, lahirlah istilah yang kini digunakan secara global dalam pengembangan perangkat lunak dan sistem komputer. Cerita ini bukan hanya menarik secara historis, tetapi juga menunjukkan bagaimana budaya dan humor berkembang dalam dunia teknologi.

Kini, setiap kali kamu mengalami error pada aplikasi atau sistem, kamu bisa membayangkan bahwa mungkin — secara simbolis — masih ada “serangga” kecil yang harus dibersihkan. Sejarah ini menjadi pengingat bahwa bahkan dalam dunia yang sangat canggih, hal-hal sederhana seperti seekor serangga bisa memberikan pengaruh besar.

Mau tahu lebih banyak fakta menarik, Yuk gabung aja di Temankode!

Istilah bug dalam dunia teknologi ternyata memiliki sejarah yang sangat literal dan unik. Dari seekor ngengat yang menyebabkan kesalahan pada komputer awal, lahirlah istilah yang kini digunakan secara global dalam pengembangan perangkat lunak dan sistem komputer. Cerita ini bukan hanya menarik secara historis, tetapi juga menunjukkan bagaimana budaya dan humor berkembang dalam dunia teknologi.

Kini, setiap kali kamu mengalami error pada aplikasi atau sistem, kamu bisa membayangkan bahwa mungkin — secara simbolis — masih ada “serangga” kecil yang harus dibersihkan. Sejarah ini menjadi pengingat bahwa bahkan dalam dunia yang sangat canggih, hal-hal sederhana seperti seekor serangga bisa memberikan pengaruh besar.

Mau tahu lebih banyak fakta menarik, Yuk gabung aja di Temankode!

Koneksi kami

Youtoube

Watch it now!

Instagram

See All Feeds

Perum. Alamanda Regency Blok C6 No. 3, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. Mobile: (+62) 82124308812 | Email: admin@temankode.com

Hubungi kami

Kirim email? tulis pesan kamu dibawah ini

Koneksi kami

Youtoube

Watch it now!

Instagram

See All Feeds

Perum. Alamanda Regency Blok C6 No. 3, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. Mobile: (+62) 82124308812 | Email: admin@temankode.com

Hubungi kami

Kirim email? tulis pesan kamu dibawah ini

Perum. Alamanda Regency Blok C5 No. 3 – 5, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia.

Mobile : (+62) 82124308812

admin@temankode.com

Koneksi kami

Youtoube

Watch it now!

Instagram

See All Feeds

Hubungi kami

Kirim email? tulis pesan kamu dibawah ini

©2025. Cordovacourse. All Rights Reserved.